Sahabat Pena Likurai

Sebagai salah satu media pribadi untuk mencatat berbagai peristiwa yang terjadi melalui puisi-puisi. Semua fenomena yang terjadi tidak semua tersentuh oleh IPTEK, namun melalui pengamatan langsung seseorang, maka fenomena tersebut bisa dipahami.

Blog

Catatan Hujan – Veronika M. K. Niron

Aku dan rinduBagai dua mawar kembarYang tak jatuh walau disirami pergantian musimHujan hari ini adalah catatanBahwa yang pergi ialah dia yang datangUntuk menabur bersama putaran waktu Sebuah permintaan kelak menghampirikuDengan irama dan ucapan yang sama dalam sebuah doaYakni dirimu yang mekar di suatu hari nantiWalau sering terbelenggu oleh siksaan benak Dan saat iniAku, hujan, dan…

Menyulam Benang-Benang Cita di Antara Sumpah – Maria Yuniarti Anu Wona

Cintamu masih rimbunSeperti dulu sejak temuTak lelah dalam setiaDunia masih menjagamu Ilalang pun tumbuh suburAku menggulum senyumLantas kagum mendecakMemelihara pekat rambumu Rasaku rasa belukarBertumbuh di onggokanDi pinggir-pinggir jalanMenyaksikan gerakmu Rumput-rumput berlumutTerasa bau yang anehAku pernah ada di situSaat menjajak ladang gembala Kutemukan binar di balik mataDi atas rimbunnya cintamu suciMemeluk akar hati yang tersembunyiPada matahari…

Gugur Daun Meski Alunan Biola Mimpimu Sendu – Mario D. E. Kali

Belum juga jatuh ke dekapan tangan belukarSetelah dihempas angin jauh dari inangnyaIa masih sempat tertangkap sepi tetangkai kering yang merindu temani. Begitu jugakah asayang mendesakmu tegak dari jatuhmu yang rapuh? Ah, sayangMengapa kau masih saja diam? Meski alunan biola mimpimu senduTapi jika kau hanya begitu bisuHidupmu adalah gugur daunTerombang-ambing tiada letak menuai tunas baru. //Turekisa,…

Di Lorong yang Sepi Kupasrahkan Diri – Rina Dwi Rahmawati

Kunyanyikan lagu bersama hembusan anginMengeja kata dari bait rasa terciptaKumpulan kertas yang berserakanPerlahan mulai kutata hampa Angan melayang tersambut rembulanBercerita, tentang angka menyakitkanYang harus tersaji penuhTanpa pembulatan yang utuh Kalimat terlontar tak sesuai harapanDi lorong yang sepi ku mulai pasrahkan diriPada bingkai kehidupan tak pastiHanya untuk menghibur diri Lipatan perahu tergeletak di mejaDi rangkai dengan…

Tetesan Bening Masih Saja Berlinang – Sri Dewi B. Layuk

Kabut masih menghitam di matakuTak bergeming oleh tetesan hangat beningMenghalang setiap kilau yang hadir menyapaMenjadikan mata kini tak lagi memiliki hati Suara memekik memecahkan telingaKian menghantar gelora dalam netraIngin sekali saja menatap jauh kesanaMencoba berjalan beriring dengan telingaMenyaksikan kisah yang kini bermain Menjerit, meronta, mencoba membuka mataKabutnya masih saja hitam disanaSemilir hanya membiaskan setitik harapanYang…

Hanya Riuh Dalam Dada Tak Berhenti – Sari Pramundari Palgunadi

Terayun aku terbuai sang bayu di pinggir telaga. Berteman rangkaian kata pujangga yang belum selesai aku eja. Terhanyut mata. Terlarut sukma. Sementara aksaramu menggeliat dalam pelukan meminta belaian. Terbenam aku pada pekat pesona baitmu. Erat mengikat kata demi kata. Melayang atma melangit rasa rindu. Mengoyak hening yang baru selesai tertata. Harus bagaimana kuredam debar menggeleparsedang…

Gadis Pecinta Bunga – Saveridus Naur

Sekuntum bunga kuciumi,Harumnya mengharuskanku memeluknyaCantik pesonanya mampu jadikannya setia dalam dekapanku. Saat ku ingin beranjak pergi,Ada rindu menarik ingin,Mendekamnya hingga petang. Saat ku jauh ada rasa rindu,Rindu menggenggamnya dengan tangan kesetiaan. Waktu tak mampu kuhitung,Saat setangkai bunga,Mampu lekatkan tanganku,Hingga tak bisa terpisahkan. Aku pun mencintaimu,Kujadikanmu teman setiaku.Harummu mampu hapuskan dukaku. Cantik menawanmu,Hilangkan kepenatanku,Pesona warnamu,Terus hiasi…

Embun di Sudut Kampung Tua – Vinsensius Naimnule

Sunyi pecah ditenggorokan si jagoMesin-mesin tua mengobrak lelapDebu jalanan masih kuyub oleh embunEnggan berkelakar pada roda liar Para petani membopong perkakasMelangkah gonta-ganti kaki kosongMenjenguk lahan yang masih pulasMenyapa panenan pada janji tangannya Sedang, sebagian pejuang rupiahMenjinjing bawaannyaMenyapa jiwa- jiwa lunglai yang rupawanIngin menjajakan yakin pada rindu yang tertambat. Kampung tua, kini memikul sejuta harapAnak cucu…

Memuat…

Terjadi kendala. Silakan muat ulang halaman dan/atau coba kembali.


Ikuti Blog Saya

Dapatkan konten baru yang dikirim langsung ke kotak masuk Anda.

Sahabat Pena Likurai

Sebagai salah satu media pribadi untuk mencatat berbagai peristiwa yang terjadi melalui puisi-puisi. Semua fenomena yang terjadi tidak semua tersentuh oleh IPTEK, namun melalui pengamatan langsung seseorang, maka fenomena tersebut bisa dipahami.

Komunitas Pensil

Membaca Buku Merubah Duniamu

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai